SAMPAI KAPANKAH COVID-19 BERAKHIR?
Oleh: Agus Abu Khansa, S.Pd.I
(Sekretaris PD Ikadi Jakarta Utara)

Miliaran ummat manusia digoncang badai kemanusiaan, yakni dengan munculnya wabah menular yang mampu menjangkiti dan menyasar siapapun yang Allah SWT kehendaki.
Itulah Virus Corona yang kita kenal dengan Covid-19.
Wabah yang tidak bisa diremehkan, tetapi juga tidak  perlu ditakuti secara berlebihan.

Mungkin kita bertanya-tanya kapankah Wabah Virus Corona ini segera berakhir?
Dalam hal ini 14 abad yang lalu Rasulullah SAW memberi kabar gembira, dengan bersabda:

إِذَا طَلَعَ النَّجْمُ ذَا صَبَاحٍ رُفِعَتِ الْعَاهَةُ

"Apabila suatu saat nanti muncul bintang pada pagi hari, maka diangkatlah segala macam wabah." (HR. Ahmad)

Wabah ini, seperti tersebut dalam hadis Nabi Saw., akan terangkat, hilang, dan pergi dari kehidupan manusia ketika bintang itu muncul di pagi hari.

Para ulama, termasuk pakar hadis Syekh Ahmad Ibn Abdurrahman al-Banna As-Sa’ati mengomentari hadits tersebut dalam kitab al-Fathu ar-Rabbani li Tartib Musnad al-Imam Ahmad Ibn Hanbal asy-Syaibany, “Sewaktu waktu muncul suatu bintang, maka akan hilang wabah dari dunia ini. Ulama memahami bintang disini adalah bintang Tsurayya.

Disebutkan oleh al-Imam Ibnu Mulaqqin Bintang Tsurayya ini akan muncul pada permulaan bulan mayyu atau bulan ayyar (bulan Mei).”

Nah, sekarang ini sudah memasuki bulan April.
Syekh Ahmad As-Sa’ati menambahkan dalam karyanya mengenai uraian hadits  tersebut, “Kalau bintang Tsurayya muncul, maka akan diangkat segala wabah itu secara total.”

Disebutkan Ibnu Abdil Barri, menurut para ahli bahwa kemunculan bintang tsurayya terjadi 12 hari berlalu dari bulai Mei (lihat al istidzkar 6/306), Ini menunjukan khusus daerah Hijaz dan sekitarnya. Oleh karena bumi bulat, bintang tsurayya tidak muncul bersamaan disetiap negara, musim pun berbeda-beda antara negeri satu dengan lainnya.

Mudah-mudahan prediksi dan informasi ini benar-benar membawa kegembiraan dalam diri kita, kegembiraan buat kita semua, sehingga kita melakukan aktivitas secara normal.”

Bahkan, Syekh Ahmad as-Sa’ati mengatakan, bahwa wabah itu maksimal, paling lama menimpa suatu negeri tidak lebih dari lima puluh hari.

Al-Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dan al-Imam Badruddin al-Aini dalam Syarh Shahih Bukhary mengatakan, wabah ini akan terangkat ketika masuk musim panas.
Semoga tulisan ini dapat memotivasi kita semua tetap bersikap optimis menghadapi musibah Virus Corona ini.

Semua yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw. dalam hadisnya pasti benar.
Karena, beliau berbicara berdasarkan wahyu, bukan nafsu. Lebih dari itu, pakar hadis yang memberikan komentar adalah orang yang dekat dengan Allah. Semua perbuatannya akan selalu mendapat bimbingan-Nya. Teruslah berdoa dan berikhtiar.

Sebuah ungkapan bijak berkata,
ما نزل البلاء إلا بذنب وما رفع إلا بتوبة
“Setiap musibah yang turun disebabkan oleh dosa, dan tidak akan terangkat kecuali dengan taubat”.

Hal ini perlu diperhatikan oleh setiap muslim, agar ia tidak terlalu mencari “kambing hitam” atas apa yang terjadi di dunia ini, akan tetapi hendaknya langsung introspeksi terhadap dirinya sendiri kemudian memperbaiki kesalahan tersebut serta mengiringi keburukan tersebut dengan segera melakukan kebaikan.

Rasulullah SAW bersabda,
ﻭَﺃَﺗْﺒِﻊِ ﺍﻟﺴَّﻴِّﺌَﺔَ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺔَ ﺗَﻤْﺤُﻬَﺎ
“Iringilah kejelakan dengan kebaikan, niscaya kebaikan kebaikan  akan menghapuskannya.”[HR. At-Turmudzi]

Semua musibah dan kesusahan yang menimpa kita adalah karena dosa dan maksiat yang kita lakukan.

Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan kesalahanmu).”
(QS.Asy-Syura: 30).

Oleh karena itu kita dianjurkan agar memperbanyak bertaubat dan beristighfar agar Allah mengangkat segala bencana dan wabah penyakit menular yang menimpa kita, sekaligus menjadi alasan Allah SWT mengangkat tentara-tentara Allah berupa virus yang kita kenal dengan Covid-19 dimuka bumi.

Wallahu A'lam musta'an.

Comments